MAKALAH MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENIDIKAN BESERTA MANAJEMEN PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian management sarana dan prasarana pendidikan
Sarana pendidikan adalah semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menujang proses pendidikan seperti gudung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi, dan sebagainya. sedangkan Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang lajannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun atau taman sekolah, jalan menuju sekolah.[1]
 Jika dikaitkan dengan mejemen mempunyai arti kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan atau material bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu
1.      Bangunan dan perabot sekolah.
2.      Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium.
3.      Media pendidikan.
Adapun yang bertanggung jawab tentang sarana dan prasarana pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendaya gunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien.[2]
Managemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan suatu pengelolaan dengan beberapa tahapan,meliputi:
1.      Penentuan  kebutuhan
Sebelum mengadakan alat alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melalui prosedur penelitian yaitu: melihat kembali kekayaan yang telah ada. Dengan demikian baru bisa di tentukan sarana apa yang di perlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah itu.
2.      Proses pengadaan
Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa di tempuh:
a.       Pembelian dengan biaya pemerintah
b.      Pembelian dari biaya SPP
c.       Bantuan dari BP3
d.      Bantuan dari masyarakat lainnya
3.      Pemakaian
Dari segi pemakaian terutama sarana alat perlengkapan dapat di bedakan atas:
a.       Barang habis di pakai
b.      Barang tidak habis di pakai
Penggunaan barang habis di pakai harus secara maksimal dan di pertanggung jawabkan pada tiap tri wulan sekali. Sedangkan penggunaan barang tetap di pertanggung jawabkan satu tahu sekali maka perlu pemeliharaan dan barang barang itu di sebut barang inventaris.
4.      Pengurusan dan pencatatan
Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini di sediakan instrument administrasi berupa:
a.       Buku inventaris
b.      Buku pembelia
c.       Buku penghapusan
d.      Kartu barang
5.      Pertanggung jawaban
Penggunaan barang barang inventaris sekolah harus di pertanggung jawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang barang tersebut yang di tujukan kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.[3]
B.     Jenis jenis sarana dan prasarana pendidikan
1.      Sarana pendidikan di klasifikasikan menjadi 3 macam yaitu:
a.       Habis tidaknya di pakai
Ada dua macam sarana pendidikan yaitu:
·         Sarana pendidikan yang habis di pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila di gunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat. Contoh: kapur tulis, board marker.
Selain itu ada sarana pendidikan yang berupa bentuk misalnya: kayu, besi dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru mengajar. Contoh pita mesin ketik/computer, dan kertas.
·         Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu relative lama. Contoh : bangku sekolah,atlas, dan peralatan olahraga.
b.      Di tinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan meliputi:
·         Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa di gerakkan atau di pindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya contoh: almari arsip sekolah dan bangku sekolah
·         Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relative sangat sulit di pindahkan contoh: saluran dari perusahaan air minum (PDAM). google
c.       Di tinjau dari hubungan proses belajar mengajar
Di bedakan menjadi 3 macam yaitu:
·         Alat pelajaran adalah alat yang di gunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar misalnya buku.
·         Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan perbuatan atau benda benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik.
2.      Media pengajaran adalah saran pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan pendidikan, ada3 jenis media pengajaran: media audio, media visual, media audio visual.[4] prasarana pendidikan disekolah bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam:
a.       Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti,: ruang teori, ruang perpustakaan,ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
b.      Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses blajar mengajar, seperti : kantin sekolah, ruang kantor, kamarkecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang tempat parkir kendaraan.
Prasarana yang menunjang proses pembelajaran meliputi:
1.      Ruang kelas, adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memrlukan peralatan khusus.
2.      Ruang perpustakaan, adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
3.      Ruang laboratoriu, adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.
4.      Ruang pimpinan, adalah ruang untuk pimpinan melakukan pengelolaan sekolah atau madrasah.
5.      Ruang konseling, adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir.
6.      Ruang UKS, adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini yang ringan disekolah/madrasah.
7.      Tempat beribadah, adalah tempat warga sekolah/madarasah untuk melaksanakan ibadah.
8.      Ruang organisasi kesiswaan, adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
9.      Kamar kecil, adalah ruang untuk buang kecil atau air besar.
10.  Gudang, adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran diruang kelas, peralatan sekolah atau madrasah yang tidak atau belum berfungsi,dan arsip sekolah atau madrasah.
11.  Tempat berolah raga, adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olahraga. 
Pada hakikatnya peran manajemen sarana dan prasarana pendidikan ini sangat terkait dengan kondisi dan ukuran sekolah yang bersangkutan. Bagi sekolah yang tergolong kecil, maka sarana dan prasarana dapat langsung ditangani oleh kepala sekolah atau ditangani oleh guru yang diberi tugas dalam hal tersebut. Sedangkan sekolah yang tergolong maju dan besar, maka manajemen sarana dan prasarana harus ditangani oleh beberapa pegawai yang ahli dalam bidangnya agar dapat mengelola sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal sekaligus dapat menunjang kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan yang membutuhkan keahlian khusus adalah seperti pengelolaan sarana transportasi, computer, internet, telepon, listrik, air, perpustakaan, UKS, laboratorium, koperasi, dan sebagainya. Semakin besar dan maju lembaga pendidikan tentunyasemakin banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan sehingga membutuhkan manajemen yang memiliki tanggung jawab yang luas dan besar. [5]
2.      PENDIDIK dan TENAGA KEPENDIDIDKAN
1.    Definisi manajemen tenaga pendidik dan pendidikan 

FULL MAKALAH

DOWNLOAD






 
 
MAKALAH MENARIK LAINNYA


[1] Dr. Nurhattati Fuad, Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Jakata:Rajagrafindo Persada,2014), hlm 43
[2] Dr. Rohiat, M. Pd, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT Refika Aditma, 2008), hlm. 26
[3]Suryosubroto,Manajemen pendidikan di Sekolah , (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2014), hlm.114-116
[4] Ibid., hlm. 114
[5] Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi pendidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media:2008), hlm. 184

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH TEORI NATIVISME (PSIKOLOGI PENDIDIKAN)

PROPOSAL USAHA MESIN LAS

UNSUR-UNSUR POKOK HADIS